Jumat, 20 Juli 2018

TUTOR SEBAYA


Belajar adalah proses yang sangat terkenal. Setiap orang punya definisi sendiri bagaimana memandang belajar. Ada yang beranggapan belajar itu menyenangkan, menantang serta bermanfaat. Namun, tidak sedikit orang yang memandang belajar sebagai kegiatan yang membosankan, melelahkan bahkan sia-sia.

Perbedaan pandangan terhadap belajar muncul akibat perbedaan masalah yang dihadapi. Salah satunya adalah ketika mempelajari materi di sekolah yang biasanya diajarkan oleh seorang guru dengan rentang usia yang cukup jauh. Begitu pula di kursus, instruktur yang mengajarkan materi terkadang tidak banyak membantu kita untuk memahami pelajaran.

Terdapat fenomena yang menarik, ketika mengamati anak-anak belajar dengan teman sebayanya, mereka tampak lebih antusias, bersemangat dan aktif bertanya dibanding ketika belajar dengan guru atau instrukturnya. Mengapa hal ini terjadi? Jawaban sederhananya adalah karena tidak ada rasa sungkan antara orang yang mengajar dan yang diajar. Mereka merasa nyaman bertanya dan menjelaskan. tidak ada rasa takut dihakimi bodoh atau pintar. Mengapa bisa terjadi?

Perlu kita ketahui bahwa fenomena inilah yang mendasari lahirnya salah satu teknik mengajar yang dinamakan tutor sebaya atau sering dikenal dengan Peer Teaching. tutor sebaya melibatkan dua pihak penting yaitu siswa dengan kemampuan yang lebih dan siswa dengan kemampuan yang kurang dalam satu materi pembelajaran yang sama. kedua pihak tersebut akan berperan sebagai guru dan murid. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, kedua pihak tersebut mendapatkan manfaat pedagogis seperti lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, menjadi lebih santai saat belajar, rasa cemas berkurang, menjadi pebelajar yang aktif, interaktif dan partisipatif.

Metode ini sebenarnya sudah diajarkan sejak dahulu kala, ketika ajaran Islam disebarkan pun secara tidak langsung menggunakan metode ini. Di masa awal Islam, banyak yang bertanya, mengapa utusan dari Allah swt. ini adalah manusia yang berjalan di bumi? Mengapa tidak Allah sertakan malaikat bersamanya? Mengapa tidak Allah swt. berikan dia harta yang berlimpah sehingga dia tidak perlu berjalan di pasar? Dan masih banyak lagi pertanyaan mereka. Allah swt. di dalam Al-Qur’an tidak serta merta memberikan kita jawaban secara tersurat, namun menganjurkan kita untuk berfikir dengan kalimat-kalimat seperti  untuk apa Allah swt. mengutus malaikat ke bumi sementara penghuni bumi adalah manusia, untuk apa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa selain Arab sementara Rasul adalah orang Arab, serta masih banyak kalimat yang lain.

Hal ini membuat saya berfikir bahwa, tutor sebaya ini adalah salah satu metode yang Allah swt tunjukkan keberadaannya dengan mengutus para Nabi dan Rasul ditengah-tengah manusia. Allah swt. mengutus para manusia pilihan yang berkemampuan lebih untuk mengajarkan Islam kepada kita manusia yang berkemampuan lemah. para sahabat Rasulullah saw. Yang ikut berjuang bersama Rasul adalah sosok yang sangat merasakan pembelajaran aktif,interaktif dan partisipatif bersama Rasulullah saw. Rasulullah saw. Tidak menyebut mereka murid ataupun pengikut. Beliau menyebut mereka SAHABAT. Hal ini bukan tanpa alasan. SAHABAT adalah orang yang sangat dekat dengan kita. Tidak ada filter antara kita dengan mereka dalam pertemanan bahkan rasa persaudaraan. Begitulah Rasulullah saw. Memperlakukan mereka dalam mengajarkan Islam, sehingga para sahabat mengerti Islam dengan sangat baik.

Dari dua hal tersebut, tampak manfaat tutor sebaya dari segi pedagogis dan psikis. Hal ini sangat menarik untuk diterapkan oleh guru di sekolah ataupun instruktur di tempat kursus. Perlakukan siswa seperti sahabat, jangan membuat dinding pembatas yang tebal antara pengajar dan siswa. Karena, mereka butuh rasa aman dan nyaman saat belajar. Tetapi pengajar tetap harus mempertahankan perannya sebagai guru, digugu dan ditiru. Pengajar adalah teladan, sosok sempurna yang mampu mencontohkan apa yang diajarkan kepada siswa nya agar siswa tetap dibimbing sesuai dengan tujuan pendidikan kita.

Semoga tutor sebaya yang telah dicontohkan oleh para Rasul Allah swt., juga mampu kita terapkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan belajar kita di keluarga, sekolah dan masyarakat.