Selasa, 14 Januari 2014

Rindu



Rindu, perasaan yang sering tiba-tiba muncul di dalam kalbu, baik kepada sanak famili, sahabat lama, mainan masa kecil maupun someone spesial yang jauh di mata nan dekat di hati.

Rindu biasanya muncul dalam kesunyian keadaan, ketika tiba-tiba teringat saat-saat bersama mereka yang dirindukan. Di dalam fikiran rekaman memori kebersamaan seperti terputar ulang dengan sendirinya layaknya video player lengkap dengan tombol play, pause, dan stopnya.

Tapi tidak jarang rindu akan muncul di saat kita berada dalam keramaian keadaan, ketika kita sedang dalam situasi bersama dengan orang-orang baru. Lalu terasa ada sosok yang hilang di dalam keadaan itu. Mungkin,
di tengah ramainya suasana kelas kita merindukan sosok seorang guru teladan yang pengertian.
Di tengah ramainya suasana kampus kita merindukan teman-teman SMA.
Di tengah kegiatan Zikir jamaah shalat kita merindukan sosok Rasulullah saw.
Rindu adalah hal yang manusiawi. Rindu akan selalu hadir untuk memberikan peringatan kepada kita bahwa keadaan di masa lalu itu tidak untuk dilupakan.

Rindu itu indah. Dengan merasa rindu, kita akan merasa dekat dengan hal yang kita rindukan. Sangat indah ketika kita tidak saling menyapa, tidak saling memperhatikan, namun saling merindukan dan saling mendoakan dalam sujud.

Terkadang rindu itu menyiksa, untuk mereka yang terbiasa bersama namun harus mengurangi frekuensi kebersamaan karena hal-hal tertentu harus menahan perasaan ingin bertemu, ingin saling menyapa, saling berbagi cerita hingga waktunya tiba,, a kind of nyesek.
Rindu itu pahit, manis, asam,asin bagaikan permen nano-nano. Berjuta rasanya gituh.

Kita semua tahu, mengatasi rasa rindu itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perasaan rindu yang memuncak bagi kaum hawa akan tersalurkan melalui tetesan-tetesan bening yang keluar melalui kedua matanya. Yaahh semua orang tahu, namanya air mata.
Air mata yang ditimbulkan oleh rasa rindu selalu terasa hangat dan mampu menyurutkan gelombang kerinduan yang sedang pasang di tengah lautan jiwa.

Shollu Ala Muhammad,
Kerinduan kami kepadamu ya Rasulullah.

Al-Fatihah,
Kerinduan kami kepada kalian saudara-saudara yang telah lebih dahulu berada di alam sana.

Dan untuk kalian yang sedang dalam kerinduan yang hebat kepada mereka dan sedang terpisahkan oleh jarak, tenangkanlah hatimu, katakanlah:

Gejolak rindu ini sedikit bisa teratasi saat aku melihat ke angkasa dan menyadari bahwa kita masih berada di bawah satu langit yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar